Jumat, 25 Desember 2020

Vandalisme Dalam Wisata yang Merusak Pesona Alam Bawah Laut

Vandalisme selalu ada dan dimana saja termasuk pada wisata. Vandalisme pada wisata poly sekali kita temukan berupa alfabet , nomor , gambar, rona, dan sebagainya. Kegiatan ini dilakukan sebagian orang menggunakan niat yg beraneka ragam, termasuk sebagai bukti bahwa yang bersangkutan pernah tiba ke lokasi wisata tadi atau menggunakan motif lain sebagai perusak lingkungan.

Baru-baru ini didunia media sosial ramai sekali media yg memeberitakan destruksi dalam dunia wisata pada Pulau Bali tepatnya di Toyapakeh di perairan Nusa Penida, Bali. Tepatnya di terumbu karang menggunakan bahasa Mandarin. Berita ini sebagai viral dikalangan Divers yg sangat mengutuk dan menyesalkan perbuatan ini yang menghambat keindahan terubu karang.

Dikutip menurut dtk.Com (9/9/2016) terlihat, pelaku dengan sengaja menuliskan nama pada aksara Mandarin yang telah melukai estetika bawah laut Indonesia yang terus dijaga. Bahkan insiden ini menjadi kabar utama pada media Hongkong & Taiwan. Semua orang berkomentar mengenai aksi ini yang dilakukan oleh oknum Divers yang bertulisan Fei Fei & Chen Shuai. Selain itu ada nama dalam alfabet Latin Phey Lym dan Miya di terumbu karang tersebut.

Photo by : Andhika Akbaransyah

Apa itu Vandalisme?.

Vandalisme merupakan suatu aktivitas yg dilakukan oleh insan yg sifatnya merusak baik secara kejam ataupun nir terhadap suatu objek yg sangat indah. Vandalisme ini sudah terdapat dalam Zaman Romawi antik yg dilakukan sang bangsa Vandal. Pada zaman itu bangsa Vandal sangat senang melakukan perusakan secara kejam dan penistaan terhadap sesuatu estetika & merasa bahagia menggunakan aktivitas yang dilakukan.

Setelah beberapa waktu timbul aksi minta maaf berdasarkan yang bersangkutan di media umum. Mereka meminta maaf & menyesal melakukannya. Banyak sekali komentar pedas ditujukan kepada penyelam yang dengan sengaja melakukan hal yang tidak terpuji ini yang akan menghambat objek wisata dimanapun nir hanya pada terumbu karang namun ditempat lain oleh pihak-vandal lain.

Photo Screenshot Minta maaf Phey Lym menggunakan akun Elna Suryani (Elna Suryani/Facebook)

Kesimpulan.

Vandalisme ada disetiap diri manusia. Bagaimana mengaplikasikannya niscaya berbeda di setiap individu. Seperti model yang terjadi yang terbaru menunjukan vandalisme yg merusak keindahan. Anda tidak perlu melakukan cara misalnya ini yg akan Mengganggu estetika objek wisata. Tidak hanya pada Indonesia, apabila anda berwisata pada negara orang lain anda wajib menjaga attitude yang baik. Lakukan vandalisme pada tempatnya seperti ruangan yang sudah disediakan sang pihak-pihak eksklusif, ikuti lomba kreatifitas, & seterusnya.

Banyak sekali tempat wisata yang tergurat vandalisme. Apakah mereka nir merasa iba dengan syarat alam yang elok & indah ini dirusak menggunakan cara ini. Apakah mereka nir merasa bersalah atau hal yg biasa dilakukan dalam tempat wisata. Sungguh tindakan yg nir terpuji & sengaja melakukan perusakan pada bentuk mini tetapi dampaknya sangat luar biasa akbar. Seperti wisatawan nir akan menunjungi tempat wisata ini lagi dikemudian hari. Tentu akan menimbulkan pengaruh domino terhadap pendapatan secara keseluruhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar