Dengan berkembangnya jaman & impian karyawan yang ingin hijrah keluar dari pekerjaan rutin harian pada tempat kerja telah sangat banyak diperbincangkan. Memang berdasarkan segi waktu yg telah banyak tersita dan ingin bebas menurut tertekan harian menjadi alasan utama. Itu semua alasan sebagian rekan kita menghadapi situasi ini tetapi nir semudah itu buat menekuni sebuah profesi baru sesudah anda merintis kerja kantoran. Bahkan telah menjabat posisi tertentu pada suatu departemen tentu wajib memikirkan pemasukan yg akan pada bisa bila memulai usaha baru tentu butuh proses yang begitu panjang untuk mendapatkan hasil yang sama menggunakan gaji bulanan yg pada bisa bahkan lebih menurut itu.
Poto oleh: bowraven.com |
Latar Belakang Timbulnya Ide Seperti Ini.
Tidak jauh-jauh timbul ide misalnya ini, sahabat dekat aku pula mempunyai pernah menghadapi situasi misalnya ini. Kegalauan dalam perkara ketika yg terlalu banyak tersita pada kantoran menjadi alasan primer. Sudah pulang larut malam kerjaan tidak terdapat habis-habisnya dan masih kurangnya pendapatan setiap bulan. Semakin berjalannya ketika kebutuhan meningkat sedangkan pendapatan kantoran masih stabil kalaupun naik paling tinggi 7% setahun.
Apa Yang Dia Lakukan.
Saya relatif usang bergaul sama dia hampir kurang lebih lima tahunan. Selama pada kantoran kami selalu sharing pengalaman mulai berdasarkan aktifitas kerja di tempat kerja dan lainnya. Dengan alasan yg beliau ungkapkan ingin melepas pekerjaan kantoran dan hijrah ke pekerjaan menggunakan basis perdagangan juga menjadi alasan lain. Sudah berkeluarga & ingin banyak ketika bersama anak istri jua alasan tambahan yg ingin dia terapkan. Pada waktu yang bersamaan istrinya juga berperan aktif bekerja freelance menggunakan beberapa perusahan trading pula dilakukan dan cukup berhasil.
Sebenarnya mertua teman saya ini sudah punya suatu kios perdagangan pada Jakarta Pusat yg sudah merintis perdagangan ini hampir 20 tahun lebih. Sudah sepuh dan ingin bergerak di rumah saja buat menikmati masa tua pula menjadi fokus mertua. Akhirnya keputusan ini diambil oleh sahabat saya buat melanjutkan usaha mertua ini sampai kini . Dimulai menurut pengurusan toko, stock, & pemasaran sahabat saya ini yg handle. Pada saat kini usaha ini masih beliau tekuni dan masih dilakukan sendiri, buat kerjaan tertentu dia bisa pakai tenaga kerja lepas misalnya angkut barang, kirim barang, serta paking barang.
Pelajaran Positif Dari Teman Saya Ini.
Keputusan yang diambil oleh sahabat saya ini relatif tepat dengan keadaan yang ada pada saat itu. Hijrahnya disambut dengan pekerjaan yg telah terdapat serta tinggal melanjutkan usaha yg telah dilakukan sang mertua. Pekerjaan yg dilakukan nisbi mudah di ikuti hanya butuh ketika singkat bisa melakukan semua proses usaha yg telah diterapkan. Hanya penyesuaikan cara bisnis saja yg akan dilakukan dan rapikan kelola penjualan sesuai menggunakan gaya pemilik baru yaitu sahabat saya ini.
Bagaimana Dengan Karyawan Mulai Dari Nol.
Berbeda menggunakan anda yg belum memiliki usaha buat hijrah perlu dicermati lebih matang lagi. Karena proses perpindahan ini nir mudah apalagi anda yg telah berkeluarga butuh pemasukan permanen stabil buat membiayai seluruh pengeluaran tempat tinggal tangga. Untuk membentuk usaha yang sinkron butuh saat buat pada jawab karena nir seluruh menurut karyawan mempunyai minat dan bakat jenis yg sama. Ada yg senang potografi, kuliner, freelancer, atau perdagangan alternatif. Intinya, anda wajib memiliki pola bisnis yang cocok menggunakan karakter anda dan nyaman menjalaninya tidak ada beban.
Bagaimana Start Awal Memulainya.
Apabila anda belum mempunyai sama sekali usaha yg akan ditekuni atau di fokuskan mulailah bentuk bisnis tersebut sinkron dengan minat & bakat. Jika anda seseorang lajang bisa memulai bisnis lain secara freelance atau yan sudah berkeluarga buat bisnis yang berhubungan pasarnya pada famili misalnya masakan, pakaian, atau asesoris. Apapun bentuknya & mempunyai peluang besar buat membentuk pendapatan lakukan lah. Tekuni dan butuh proses yang relatif panjang buat bisa menyamakan output yg di bisa jika pada bandingkan menggunakan honor kantoran secara bulanan.
Sumber Daya Harus Memadaai.
Memulai usaha harus dipersiapkan segalanya termasuk kapital, infrastruktur, & pemasaran. Jika sudah dipersiapkan maka anda bisa memulai bisnis tersebut. Jika masih dalam proses anda tetap mempertahankan pekerjaan sekarang hingga masanya siap untuk mengundurkan diri. Apabila usaha yang anda rintis telah ada konsumen & berkembang pertimbangan untuk mengundurkan diri dari perusahaan sudah bisa di jajak buat pada eksekusi. Tentu perhitungan yg cukup matang antara pemasukan dan pengeluaran telah melebihi uang masuk berdasarkan target kalkulasi.
Awal Pemasaran Bisnis.
Pada ketika sekarang ini relatif poly karyawan kantoran yang memiliki kerjaan sambilan walaupun dia masih bekerja & masih mampu menerima pemasukan lain. Misalnya para temen wanita di tempat kerja sudah ada menjual aneka kuliner, pakaian muslim, sandang kasual, sepatu, dsb sebagai rintisan. Tidak hanya itu, mereka juga menerapkan penjualan online baik lewat startup Tokopedia, Bukalapak, dan Olx. Penjualan pula mereka lakukan dalam CFD [car free day] buat membentuk pemasaran baru secara konvensional. Proses ini ini mereka tekuni akhirnya mengundurkan diri dari karyawan kantoran dengan hitungan pemasukan lebih berdasarkan gaji yang pada terima sebulan.
Semoga sedikit sharing dalam goresan pena ini bisa memberikan sinyal awal bagi anda yg ingin mencoba dan mau membuka bisnis sendiri sudah merasa jenuh bosan sebagai karyawan kantoran. Memang sebuah pilihan harus ada konsekwensi, bila karyawan gajinya telah niscaya setiap bulan sedangkan bisnis wajib menurut diri anda yang memilih berapa poly pemasukan yg akan diraih. Hanya polanya saja berbeda, sama-sama mencari rezeki dengan cara yang lain. Semoga berguna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar