Mungkin anda pernah melihat para turis berjalan dengan ransel besar & tas tambahan di sandang di depan dada seseorang diri di bandara menggunakan enjoy menikmati suasana. Dengan berpakaian kaos & celana pendek menjadi ciri khas kadang membuat sebagian orang bertanya di dalam hati menggunakan ribuan pemikiran terhadap sosok misalnya ini. Saya pernah menjalani liburan gaya backpacker misalnya ini & bertemu beberapa rekan backpacker lainnya waktu di perjalanan bahkan satu kendaraan beroda empat pada ketika estafet ke suatu titik akhir pemberhentian. Mau sharing sedikit kenapa seseorang backpacker rela berlibur menggunakan biaya yang sangat minim sekali buat eksplorasi suatu destinasi liburan, berikut ulasannya.
Poto oleh: holidayme.com |
1. Ingin Punya Waktu Liburan Lebih Lama.
Seorang backpacker ingin menikmati liburan ini menggunakan jangka waktu yang lebih lama pada suatu negara atau daerah. Waktu aku sebagai seseorang karyawan kantora liburan sangat terbatas paling usang mendapat perlop ditambah menggunakan weekend ya satu minggu. Jika lebih dari itu cita rasanya tidak mungkin. Terbalik dengan seorang bule yg mempunyai waktu libur yang lebih panjang menurut aku rata-rata mereka bukan seseorang karyawan malah poly bekerja menjadi freelancer, owner, blogger, atau seorang vlogger. Banyak jenis pekerjaan ini membuahkan mereka berlibur secara total sembari bekerja. Jangan salah , walaupun gaya liburan mereka seperti ini & lebih lama disisipkan pekerjaan yang bisa mereka cicil. Jadi perbedaan inilah yg kentara terlihat, bila aku sebagai backpacker liburan ya benar untuk liburan. Namun mereka mampu keduanya liburan & bekerja masih sanggup berjalan bersamaan.
2. Lebih Menyukai Suasana Alam Tradisional.
Memang saya mengakui waktu liburan ala backpacker ini lebih menyukai suasana alam tradisional. Suasana ini banyak disukai juga sang para backbacker bule yang ingin melakukan eksplor tempat yang belum pernah mereka datangi sebelumnya. Sewaktu aku pada negara Indochina, mereka umumnya berangkat menurut hotel sangat pagi sekali dan pergi sudah menjelang malam. Berbagi pengalaman: mereka lebih suka ke loka yg unik, spot yg belum pernah pada datangi, serta budaya masyarakat setempat lebih disukai. Poin ala tradisional misalnya ini lah yang menjadi magnet buat mereka menggunakan rela mengunjungi negara tadi.
Tiga. Sharing Cost Mengurangi Biaya Liburan.
Backpacker lebih menyukai sharing cost buat menghemat semua porto yang akan mereka keluarkan saat liburan pada suatu negara. Biasanya sharing cost disini lebih banyak pada penginapan hotel, biasanya satu kamar menerima dua bed. Daripada bed satu kosong mereka akan mencari backpacker lain yang mau share penginapan seperti ini. Namun homogen-homogen untuk eksplorasi minimal 2 orang menggunakan tujuan yg sama. Seperti waktu saya nyebrang dari Kamboja ke Bangkok tepatnya di perbatasan Poipet & Aranyaprathet ada backpacker melanjutkan bepergian ke Ko Phi Phi menggunakan sahabat backpacker lainnya buat melanjutkan liburan.
4. Backpacker Cari Nilai Tukar Mata Uang Lebih Rendah.
Biasanya backpacker berdasarkan luar negeri lebih suka mencari negara yang mempunyai nilai tukar yg kurang menguntungkan pada pasar luar negeri. Dengan begitu harga yg pada bayar lebih murah & aktivitas yang dilakukan di negara tujuan tersebut lebih banyak. Secara otomatis jumlah hari yg menjadi lebih usang. Backpacker menurut luar negeri lebih menyukai negara Indochina, Thailand, Indonesia, Asia Timur, dan negara berkembang lainnya.
5. Mencari Budget Airline.
Banyaknya budget airline yang tersedia di dunia akan menghubungkan seluruh negara sebagai incaran para backpacker. Mencari harga yg kompetitif umumnya dalam jangka waktu 6 bulan sebelum embarkasi. Budget airline akan memberikan harga promo pada saat tertentu & umumnya membeli tiket jauh-jauh hari menerima harga yg relatif murah bila dibandingkan dengan kelas ekonomi berdasarkan airline skyteam atau oneworld. Selisih harga inilah yang akan sebagai alokasi biaya mereka buat liburan lebih usang. Untuk liburan biaya transportasi ini lah yg paling poly anggaran dikelurakan, buat hotel & lainnya relatif masih mampu terjangkau.
6. Lebih Banyak Jalan Kaki.
Banyak sekali para backpacker lebih poly mengandalkan jalan kaki untuk tempat tertentu yg masih sanggup mereka jangkau. Dengan bermodal peta & beberapa surat keterangan yg mereka punya tentu akan menaruh petunjuk buat tetap melangkah. Mereka lebih suka berjalan kaki karena dengan cara inilah mereka bisa mengenal situasi dan kondisi daerah wisata yang mereka kunjungi. Di lokasi wisata telah niscaya terlihat para backpacker wara-wiri berkeliaran buat menuju lokasi tujuan dengan gaya backapckernya.
7. Makan Kaki Lima Prioritas Para Backpacker.
Para backpacker akan mencoba masakan yg sudah teruji kelezatannya yaitu di kaki 5. Jangan keliru, justru dengan makanan jenis yg sama akan jauh tidak selaras harganya hanya perkara loka saja. Untuk makanan lokal yang di jual cara seperti ini sudah banyak direkomendasikan sang beberapa komunitas backpacker dunia dengan beberapa fakta ekslusif mereka pada chanel youtube. Backpacker tidak pernah merasa gensi buat mencoba masakan yg berada di kaki 5 justru dari kaki lima inilah mereka sanggup eksplor tempat wisata lebih pada lagi sambil mengenal budaya lokal dari negara tujuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar