Jumat, 27 November 2020

Wisata Panorama Tabiang Takuruang Ngarai Sianok Bukittinggi

Wisata alam Tabiang Takuruang yang terletak pada Ngarai Sianok Bukittinggi ini sudah sebagai perbincangan hangat di media umum dengan keindahannya. Terlihat latif harus berada diatas bukit melewati perumahan masyarakat dan sedikit persawahan. Namun hal tersebut nir menyurutkan para pemburu estetika alam buat datang eksklusif ke loka ini.

Tabiang Takuruang ini terletak di Jorong Lambah, Nagari Anam Suku, Ampek Koto, Sianok Anam Suku, Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Bentuk yang khas berada ditengah lembah bertepian sungai yang sangat jernih ini mampu menghipnotis para turis untuk rela datang ke lokasi ini. Lokasi ini berdekatan sebuah lokasi cafe yang menjadi tempat nongkrong bertema alam yang sudah masuk kedalam daftar lokasi yang wajib dikunjungi. Saya juga sudah membuat tulisan Taruko Cafe Resto namanya [baca: link]. Konsep ini dipadu padankan dengan rumah bagonjong dan rankiang sebagai tempat yang harus didatangi.

Bagaimana cara ke lokasi panorama tabiang takuruang ini sangatlah mudah. Setelah anda menuruni jalan menuju ke ngarai sianok & jembatan sungai yg ada tempat tinggal makan itiak balado, tetap lurus nir terdapat belokan. Setelah melihat pertigaan pertama anda masih lurus akan menemukan dua buah jalan yang sebelah kiri menuju ke Taruko Cafe Resto dan sebelah kanan menuju ke lokasi lain. Anda harus ambil posisi sebelah kiri menuju Taruko Cafe Resto.

Pemandangan Sungai Jernih Menuju Lokasi Panorama Tabiang Takuruang Ngarai Sianok Bukittinggi

Jalan yang sama menuju ke panorama tabiang takuruang ini membutuhkan perjalan lebih kurang lima-10 mnt menggunakan jalan yang relatif bagus sesudah dilakukan pengaspalan sang pemerintah kota. Perjalan dengan tambahan panorama yang relatif bagus dengan tabiang [tebing] sebelah kiri & kanan tidak terasa jalan sudah mendaki buat menuju lokasi. Anda wajib berhati-hati lantaran ada belokan yang relatif patah buat menuju ke zenit.

Setelah Sampai Lokasi.

Saya membawa tunggangan roda 2 parkir dirumah penduduk yg menyediakan parkir menuju objek wisata ini. Ada papan yang memberitahukan tempat parkir yg telah disediakan. Untuk tarif aku membayar seiklasnya lantaran penyedia tempat nir mematok harga yg wajib dibayar, aku membayar IDR 4rb saja.

Setelah parkir saya wajib berjalan kaki kurang lebih 10 mnt melintasi sawah masyarakat yang dalam waktu itu masih kemarau. Ada keraguaan untuk melintasi aku bertanya pada tempat penitipan motor bagaimana cara sampai ke panorama tabiang takuruan pada tepi bukit. Menurut mereka hanya melintasi pematang sawah yang sudah terdapat, ikuti sampai ke lokasi yang mereka sampaikan yaitu ada sebuah pondok pada tepi bukit. Nah, disinilah lokasi pemandangan yg sangat cocok buat melihat tabiang takuruang yg terdapat pada ngarai sianok yang sudah sebagai trending pada medsos yang wajib anda kunjungi menggunakan kata instragmable.

Inilah jepretan aku diatas bukit melihat panorama Tabiang Takuruang Ngarai Sianok Bukittinggi.

Panorama Tabiang Takuruang Ngarai Sianok Bukittinggi diatas bukit.

Jika anda sempat berkunjung ke Bukittinggi ingat singgah ke panorama tabiang takuruang ini buat melengkapai liburan yg bertema alam. Lokasinya nir jauh hanya sedikit jalan menanjak ke lokasi ini.

Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif Citra Baja Mandiri - Blog Informatif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar